- us Roslan bin Che Ros kuliah Maghrib Ahad 14-Sep-2025
Tafsir Ayat ke6 Surah Al-Mulk
Surah Al-Mulk ayat 67:6 (klik sini)
{ وَلِلَّذِينَ كَفَرُواْ بِرَبِّهِمۡ عَذَابُ جَهَنَّمَۖ وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ }
Dan bagi orang-orang yang kufur ingkar terhadap Tuhan mereka, disediakan azab neraka Jahannam, dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.
Ayat ini menyatakan bahwa orang-orang yang kafir kepada Tuhan mereka akan memperoleh azab neraka Jahannam. Neraka itu merupakan tempat yang paling buruk bagi mereka sebagai tempat kembali yang seburuk-buruknya akibat kekafiran dan ingkar mereka kepada Allah.
Ibnu Kathir menjelaskan bahawa ayat ini menegaskan ketetapan bahwa orang kafir serta yang mendustakan para rasul dan menyekutukan Allah akan dimasukkan ke neraka sebagai balasan perbuatan mereka. Neraka bukan hanya tempat siksaan bagi syaitan, tetapi juga diperuntukkan bagi jin dan manusia yang kafir. Allah SWT memperingatkan betapa buruk dan pedihnya tempat kembali ini dibandingkan segala kenikmatan dunia. Ini adalah peringatan keras agar manusia menghindari kekafiran dan kembali kepada ketaatan kepada Allah.
Ayat ke6 ini menyempurnakan ayat ke5 bhw neraka itu bukan hanya utk syaitan.
- Apakah tujuan bintang diciptakan Allah?
Tujuan bintang di langit menurut Islam adalah tiga perkara utama:
- Sebagai perhiasan langit yang indah untuk manusia melihat keagungan ciptaan Allah, sehingga langit malam tampak menghiasi bak kemilauan permata dan logam berkilau. Ini sebagai keindahan dan tanda kekuasaan Allah di alam semesta.
- Sebagai alat pelempar syaitan. Artinya, bintang-bintang digunakan oleh Allah untuk menjaga langit dari gangguan syaitan yang ingin mencuri dengar rahasia-rahasia langit. Jika syaitan mencoba menyelinap, bintang-bintang ini menjadi cahaya yang dilemparkan untuk menghalau mereka agar tidak dapat mengganggu wahyu.
- Sebagai petunjuk arah bagi manusia, khususnya dalam perjalanan pada malam hari dengan bintang sebagai penunjuk waktu, musim, dan arah perjalanan di darat dan laut.
- Apakah 3 golongan yang berakal?
Tiga golongan ciptaan Allah yang berakal dalam Islam adalah:
- Manusia - Makhluk yang berakal dengan jasad yang menyerupai manusia dan memiliki roh serta akal yang mampu berfikir dan memilih antara kebaikan dan keburukan.
- Jin - Makhluk berakal yang diciptakan dari api, yang juga memiliki kemampuan berfikir dan bertindak serta akan dihisab dan diberi balasan sesuai amalannya. Jin terbahagi kpd tiga golongan, salah satunya yang menyerupai manusia dan bertanggung jawab atas amal perbuatan mereka.
- Malaikat - Meskipun malaikat biasanya dianggap makhluk tanpa kehendak bebas (tidak berdosa), mereka juga makhluk yang cerdas dan taat kepada perintah Allah.
- Dalam konteks umum, yang sering ditekankan adalah manusia dan jin sebagai makhluk berakal karena mereka yang bertanggung jawab atas amal baik dan buruknya. Manakala malaikat walaupun cerdas, taat pada perintah dan tidak melakukan dosa.
- Nabi Muhammad saw amat rindukan kita.
Hadis yang menunjukkan rasa rindu Nabi Muhammad saw kepada umatnya diriwayatkan dalam banyak riwayat dan dikisahkan antara lain sebagai berikut:
- Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Pada suatu ketika Rasulullah saw. berkunjung ke suatu pekuburan, lalu beliau mengucapkan salam: 'Assalamu'alaikum daara qaumi" mukminin. Wa inna insya Allahu bikum laahiquun." (Selamatlah kamu wahai penduduk kampung orang-orang mukmin. Insya Allah kami akan menyusul kamu sekalian). Setelah itu beliau bersabda, "Aku ingin benar, kalaulah kita dapat melihat saudara-saudara kita." Jawab para sahabat, "Bukankah kami ini saudara-saudara Anda, ya Rasulullah?" Jawab Nabi saw., "Anda semua adalah para sahabatku. Saudara-saudara kita yang ku maksudkan ialah orang-orang yang belum datang, tetapi akan datang kelak di hari kiamat." Tanya mereka, "Bagaimana Anda dapat mengenal umat Anda yang belum datang tetapi akan datang di hari kemudian, ya Rasulullah?" Jawab Rasulullah saw., "Bagaimana pendapat Anda, jika seseorang mempunyai kuda putih kening, putih kaki dan putih tangannya, kemudian kuda itu berada di tengah-tengah kuda banyak tetapi hitam semuanya, dapatkah orang mengenali kudanya?" Jawab mereka, "Tentu, ya Rasulullah. Tentu dapat!" Sabda Nabi saw., "Nah! Mereka itu akan datang nanti dalam keadaan putih bercahaya-cahaya mukanya, tangan dan kakinya, kerana dari bekas wuduk. Dan aku mendahului mereka datang ke telagaku. Ketahuilah! Ada orang-orang yang ku larang mendekat ke telagaku itu, seperti halnya seekor unta sesat. Lalu ku panggil mereka, "Hai, kemarilah!" Tetapi nanti ada yang mengatakan "Mereka itu telah bertukar agama sepeninggal Anda!" Kerana itu ku usir mereka, "Pergilah jauh-jauh!" kataku. [Hadis Sahih Muslim Jilid 1. Hadis Nombor 0195]
Hadis ini memperlihatkan betapa besar kecintaan dan kerinduan Rasulullah saw kepada umatnya, bahkan yang belum pernah bertemu dengannya secara langsung. Ini menunjukkan kedalaman kasih sayang Nabi kepada seluruh umat Islam, yang menjadi contoh dan teladan dalam mencintai dan memperhatikan umatnya.
- Mengapa kita perlu beriman kepada Nabi Muhammad saw?
- Rukun Iman yang Asas - Beriman kepada Rasul termasuk Nabi Muhammad adalah salah satu rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap muslim. Tanpa percaya kepada Nabi Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir, keimanan seseorang tidak lengkap.
- Syafaat sebagai Rahmat Allah bagi Umat Nabi Muhammad - Syafaat yang diberikan oleh Nabi Muhammad adalah bentuk rahmat Allah SWT kepada umatnya untuk membantu mereka yang beriman dalam menghadapi pengadilan di akhirat.
No comments:
Post a Comment