Saturday, May 17, 2025

Tafsir Surah Al-Qalam ayat 68:2 hingga 4

- us Zamri Abdul Rahim kuliah Maghrib Sabtu 17-Mei-2015

Tafsir Surah Al-Qalam ayat 68:2 hingga 4

Surah Al-Qalam ayat 68:2 (klik sini)
{ مَآ أَنتَ بِنِعۡمَةِ رَبِّكَ بِمَجۡنُونٖ }

Engkau (wahai Muhammad) - dengan sebab nikmat pemberian Tuhanmu - bukanlah seorang gila (sebagaimana yang dituduh oleh kaum musyrik, bahkan engkau adalah seorang yang bijaksana).

Ayat ke-2 Surah Al-Qalam bermaksud menegaskan kepada Nabi Muhammad bahawa beliau bukan orang gila, melainkan diberi nikmat dan kurnia oleh Allah. Ayat ini menjawab tuduhan orang-orang kafir Quraisy yang menganggap Nabi Muhammad gila atau tukang sihir ketika beliau menyampaikan risalah Islam. Allah menegaskan bahwa kurnia dari Tuhan menjadikan Nabi Muhammad bukan orang gila, melainkan utusan (Nabi) yang benar.

Ayat ini:
  • Allah menolak tuduhan orang kafir yang menyebut Nabi Muhammad gila.
  • Nabi Muhammad mendapat nikmat kenabian dan petunjuk dari Allah.
  • Penegasan ini menguatkan risalah dan hati Nabi Muhammad dalam menghadapi penolakan dan fitnah.

Ayat ini mengingatkan bahwa wahyu dan kenabian adalah kurnia dari Allah, bukan hasil dari kegilaan atau sihir.

Tuduhan ini muncul karena penentangan keras terhadap dakwah Nabi pada masa awal Islam. Jadi, ayat ini menegaskan kebenaran kenabian dan menolak fitnah yang dilemparkan kepada beliau.

Surah Al-Qalam ayat 68:3 (klik sini)
{ وَإِنَّ لَكَ لَأَجۡرًا غَيۡرَ مَمۡنُونٖ }

Dan sesungguhnya engkau tetap beroleh pahala yang amat besar, yang tidak putus-putus, (sebagai balasan bagi menjalankan ajaran Islam);

Ayat ke-3 Surah Al-Qalam bermaksud memberi jaminan kepada Nabi Muhammad bahawa beliau akan memperoleh pahala yang besar dan tidak putus-putus dari Allah atas kesabaran dan perjuangannya menyampaikan risalah Islam. Ayat ini menguatkan semangat Nabi agar tetap tabah menghadapi ejekan dan penentangan kaum musyrik, karena balasan dari Allah adalah ganjaran yang kekal dan berlimpah.

Surah Al-Qalam ayat 68:4 (klik sini)
{ وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٖ }

Dan bahawa sesungguhnya engkau mempunyai akhlak yang amat mulia.

- Allah memuji akhlak Nabi sebagai akhlak yang agung dan tinggi, yang menjadi sebab beliau mampu menghadapi segala ujian dan penentangan dengan sabar dan bijaksana.

- Kaitan ayat ini dengan akhlak adalah:
  • Akhlak mulia Nabi Muhammad menjadi bukti bahwa beliau bukan orang gila, karena orang yang berakhlak baik jauh dari sifat gila.
  • Akhlak Nabi yang luhur merupakan manifestasi dari pelaksanaan ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari, menunjukkan kesempurnaan budi pekerti beliau.
  • Dengan akhlak yang tinggi, Nabi menjadi teladan bagi umat, dan ini menjadi alasan pahala yang tidak terputus dari Allah.

Ayat ini menghubungkan pahala besar yang diterima Nabi dengan kemuliaan akhlak beliau, menegaskan bahwa akhlak yang agung adalah ciri utama kenabian dan kebenaran risalahnya.


No comments:

Post a Comment