- us Mohd Azrul bin Ismail kuliah Suboh Sabtu 11-Okt-2025
Perbezaan Sifat Zat (Ma'ani) dan Sifat Fiel (Ma'nawiyyah) bagi Allah
Imam Syeikh Ibrahim Al-Laqaani dlm buku karangannya Syarah Matan Jauharatit Tauhid, menjelaskan perbezaan antara sifat zat dan sifat fiel (fiel atau sifat perbuatan) adalah seperti berikut:
- Sifat Zat (sifat ma'ani) merupakan sifat yang berdiri dengan zat Allah sendiri.
- Ia bukan zat itu sendiri, tetapi merupakan hakikat yang benar-benar wujud dan melekat pada zat Allah.
- Contohnya adalah sifat qudrah (Maha Berkuasa), iradah (Maha Berkehendak), ‘ilm (Maha Mengetahui), hayah (Maha Hidup), sama’ (Maha Mendengar), basar (Maha Melihat), dan kalam (Maha Berkata-kata). Sifat ini menunjukkan keadaan hakiki Allah yang bersifat kekal dan wujud bersama zat-Nya.
- Sifat Fiel (sifat ma’nawiyyah) pula adalah sifat perbuatan yang keluar atau bergantung kepada zat Allah.
- Ia merupakan keadaan atau ciri yang melazimkan sifat ma'ani tadi, seperti keadaan berkuasa, berkehendak, mengetahui, hidup, mendengar, melihat, dan berkata-kata.
- Sifat fiel ini ialah sifat yang menunjukkan aktiviti atau perbuatan Allah yang berkaitan dengan sifat zat-Nya.
- Imam Al-Sanusi menegaskan bahawa sifat ma’ani adalah sifat zat Allah yang kekal, sementara sifat ma’nawiyyah adalah sifat perbuatan yang menunjukkan kegiatan yang keluar dari zat tersebut.
- Oleh itu, sifat zat adalah kekal dan hakiki, sementara sifat fiel adalah keadaan yang melengkapi dan melazimkan sifat zat dalam konteks perbuatan Allah.
Nasihat Mufti Selangor
Menurut Mufti Selangor, sifat Zat dan zifat Fiel adalah sifat Qadim belaka dan tidak perlu dibincangkan secara umum. Manakala perbincangan lanjutan dibenarkan bagi tujuan kajian ilmiah seperti kajian peringkat master dan PhD.
- Tujuh (7) sifat ma'nawiyah (sifat yang menunjukkan perbuatan atau keadaan yang melazimkan sifat zat Allah) adalah seperti berikut:
- Qudrah (Maha Berkuasa) – sifat wajib Allah memiliki kuasa yang tidak terbatas.
- Iradah (Maha Berkehendak) – sifat Allah yang berkehendak dan menentukan kehendak-Nya.
- ‘Ilm (Maha Mengetahui) – sifat Allah mengetahui segala sesuatu tanpa batas.
- Hayah (Maha Hidup) – sifat Allah yang hidup kekal tanpa mati.
- Sama’ (Maha Mendengar) – sifat Allah yang mendengar segala sesuatu tanpa batas.
- Basar (Maha Melihat) – sifat Allah yang melihat semua kejadian tanpa batas.
- Kalam (Maha Berkata-kata) – sifat Allah yang berbicara, tanpa bergantung kepada mulut atau suara seperti makhluk.
Sifat-sifat ini merupakan hakikat yang tetap melekat pada zat Allah dan menunjukkan kekal dan wujud-Nya, sebagai sifat yang mutlak bagi Allah Ta’ala. Ini juga melazimkan sifat zat Allah dalam konteks perbuatan-Nya yang kekal dan tidak bergantung kepada waktu atau ruang.
Bab Sifat Nafsiyah dan Salbiyah
Sifat Nafsiyah dan Salbiyah adalah seperti berikut:
- Sifat Nafsiyah adalah sifat yang berkaitan dengan zat Allah secara langsung.
- Ia menunjukkan keperibadian dan keberadaan Allah yang tidak boleh ditolak atau dinafikan oleh akal yang waras.
- Contohnya sifat:
- Wujud (Ada). Allah wajib ada, dan keberadaan-Nya tidak boleh didahului oleh ketiadaan.
- Sifat Salbiyah adalah sifat yang menolak segala sesuatu yang tidak layak bagi Allah.
- Ia merupakan penafian terhadap sifat-sifat yang bertentangan dengan kesempurnaan dan keagungan Allah.
- Sifat Salbiyah meliputi sifat wajib seperti:
- Qidam (berdahuluan tanpa permulaan),
- Baqa’ (kekal, tidak akan binasa),
- Mukhalafah lil Hawadith (berbeda dengan makhluk yang baru diciptakan),
- Qiyamu Binafsihi (berdiri sendiri tanpa bergantung kepada sesuatu lain), dan
- Wahdaniyah (Esa, tunggal tanpa sekutu).
Jadi, sifat Nafsiyah lebih menunjukkan sifat yang berkaitan dengan diri dan keberadaan Allah, manakala sifat Salbiyah menolak sifat-sifat yang tidak sesuai atau tidak layak bagi zat Allah.
Nota Kuliah:
No comments:
Post a Comment